MISI: “Terwujudnya Tatanan Pemerintahan Desa Yang Transparan, Akuntabel. Serta Terciptanya Desa Yang Mandiri, Aman, Sejahtera Dan Relegius” . Selamat Datang di Website Resmi Desa Sembunglor, Media Informasi Pemerintahan Desa.

Artikel

Sejarah Desa Sembunglor

13 Februari 2020 09:27:04  Pemdes Sembunglor  1.450 Kali Dibaca 

SEJARAH DESA SEMBUNGLOR

       Pada zaman dahulu terjadi peperangan antara Kadipaten Bojonegoro dan Kadipaten Lamongan yang disebabkan oleh kesalah pahaman dari Adipati Lamongan yang merasa dihina oleh penolakan Adipati Bojonegoro saat melamar putri sang Adipati Bojonegoro. Maka pecahlah peperangan hingga banyak jatuh korban dari kedua belah pihak, karena situasi yang tidak lagi aman banyak warga yang mengungsi ke tempat lain. Tersebutlah sepasang pengembara suami istri yang bernama Sumowiryo dan istrinya nyai Sari yang berkelana mencari tempat tinggal dan sampailah sepasang suami istri tersebut di sebuah tempat yang masih berwujud hutan belantara. Kemudian mereka menebang pohon-pohon di kawasan hutan tersebut untuk dijadikan perdikan yang memanjang ke arah utara, tetapi ada sebuah pohon yang tidak ditebang yang digunakan sebagai tempat berteduh sementara dan pohon itu dinamai Pohon Mojo. Setelah Sumowiryo lelah menebang pohon dia pun merasa lapar dan kehausan maka istrinya disuruh untuk mencari sumber air, setelah lama mencari Nyi Sari tak kunjung menemukan air, akhirnya dia memutuskan untuk menggali tanah yang di jadikan sumur kecil dan di gunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Sampai sekarang sumber itu masih ada dan dikenal dengan sebutan Sumur Sari.

       Setelah itu Sumowiryo meneruskan penebangan hutan ke arah utara ternyata semakin masuk kedalam hutan di temukan sumber air lagi yang kemudian hari di sebut Grogolan yang berarti sumber air atau padusan. Lambat laun banyak pengembara lain yang datang ke tempat tersebut dan menetap di sebelah hutan yang banyak di tumbuhi pohon cangkring kemudian jadilah Perdikan yang di namai Cangkring, nama tersebut di ambil dari nama pohon yang banyak tumbuh di area itu.

       Dikisahkan pula Perdikan yang berubah jadi perkampungan Cangkring ternyata banyak didatangi rampok/ begal yang sangat meresahkan penduduk. Di kampung itu banyak terjadi pembunuhan dan di suatu hari di temukan ada mayat korban begal tapi penduduk kampung Cangkring tidak mengakui bahwa mayat tersebut adalah warganya dan di biarkan begitu saja, akirnya oleh penduduk lain mayat itu di kebumikan di tempat itu juga dan lambat laun tanah tempat pemakaman itu diakui milik warga yang mengebumikan mayat tadi. Karena di cekam rasa ketakutan yang berlarut-larut maka warga cangkring memutuskan untuk bergabung/ pindah ke utara kampung grogol dan hidup rukun bertetangga bertahun-tahun.

       Akhirnya Sumowiryo mengajak warga dari kedua kampung itu untuk bergabung menjadi satu kampung yang di beri nama Sembunglor karena bersambungnya kampung Grogolan dan kampung Cangkring yang berada di sebelah utaranya (lor) dan sampai sekarang desa itu disebut Sembunglor.

       Adapun Kepala Desa yang pernah menjabat hingga sekarang adalah sebagai berikut :

  1. To Wijoyo Tahun 1890 s/d 1925.
  2. Karto Pawiro (Kasmiran) Tahun 1925 s/d 1965.
  3. Supardi Tahun 1967 s/d 1998.
  4. Suwarji Tahun 1998 s/d 2007.
  5. Endang Sulistyowati Tahun 2007 s/d 2019.
  6. Saturi Tahun 2019 s/d Sekarang.

Kirim Komentar


Nama
No. Hp
E-mail
Isi Pesan
  CAPTCHA Image  
 

 Peta Desa

 Peta Lokasi Kantor


Kantor Desa
Alamat : Jl. Balai Desa No.129
Desa : Sembunglor
Kecamatan : Baureno
Kabupaten : Bojonegoro
Kodepos : 62192
Telepon :
Email : desasembunglor@gmail.com

 Pemerintah Desa

 Agenda

 Media Sosial

 Statistik

 Sinergi Program

Cek Pajak PBB e Billing Pajak Prodeskel Bina Pemdes

 Komentar

 Statistik Pengunjung

  • Hari ini:101
    Kemarin:82
    Total Pengunjung:15.556
    Sistem Operasi:Unknown Platform
    IP Address:216.73.216.172
    Browser:Mozilla 5.0